Lockdown Membawa Kabar Bahagia Untuk Bumi

di masa pandemi Corona seperti saat ini mungkin kita merasa semua hal hanyalah hal hal yang buruk dan tidak ada keuntungan atau kebaikan yang di sebabkan oleh Pandemi Corona ini, Lock down di banyak negara, tidak bisa bepergian, membuat kita takut untuk keluar dari rumah, penghasilan menurun, mengganggu semua kegiatan pekerjaan dan masih banyak hal hal buruk lainnya yang membuat kita mungkin merasa kesal dengan Corona ini.

tetapi ternyata tidak semua hal yang di timbulkan dari corona ini semua berakibat buruk untuk kita semua, dan kita harus ingat bahwa kita selalu bersyukur untuk tidak tertular virus ini karena semua akan lebih terasa buruk ketika memang benar terinfeksi Virus Corona.

tetapi tahukah anda dibalik kerugian yang di timbulkan oleh pandemi ini, ada banyak hal hal baik yang juga di ciptakan oleh kondisi saat ini, banyak hal hal positif yang kita pelajari dari masa pandemi kali ini karena sebenarnya jika kita mengubah cara dan sudut pandang kita akan ada banyak hal positif di masa sekarang ini dan bukan melulu hanya soal hal negatif.

apakah anda pernah berpikir bahwa selama lockdown dan pandemi ini ada penurunan tingkat kecelakaan lalu lintas yang sangat signifikan dan sangat drastis,dan tidak kalah mengejutkan adalah polusi udara di bumi menurun sangat drastis sebab semua pabrik pengolahan dan asap kendaraan yang menuju angka terbawah selama 20 tahun terakhir sehingga di keadaan ini bumi seakan akan sedang beristirahat dari hiruk pikuk duniawi dan polusi polusi yang di ciptakan oleh semua penghuninya.

dan karena penurunan polusi udara yang sangat drastis itu, ada sebuah kabar bahagia yang sangat luar biasa, yaitu lubang ozon Bumi yang awalnya terbuka cukup lebar kini menutup, kabar bahagia ini di kabarkan oleh para ahli tata luar angkasa, itu adalah kabar paling besar dalam dekade 1 abad terakhir sebab kita tahu bahwa lubang ozon yang cukup lebar terbuka membuat keadaan kutub utara kini sangat miris dan sebagian besar lapiasn es di kutub utara sudah mencair dan glester es yang dijuluki es abadi juga mulai terkikis karena cuaca yang cukup panas yang di sebabkan oleh global warming ini.