Berbagai Gejala Yang Berbeda-Beda Dirasakan Oleh Pasien Positif Covid Varian Omicron

Sekarang ini memang sedang ramai-ramainya kembali naiknya para penderita yang positif covid dengan varian omicron. Bahkan dikatakan untuk jumlah orang yang positif sudah melebihi saaty kemaren saat sedang delta. Jika saat puncaknya delta bisa sampai 56 ribu orang per hari. Sekarang saat omicron, bahkan sudah mencapai 60 ribu per hari. Meskipun begitu, kita bisa melihat perbedaannya untuk varian omicron ini setidaknya cukup mendingan daripada varian delta kemarin. Karena bisa dilihat dari 60 ribu pasien positif per harinya. Total kasus yang meninggal dari sejak masuknya omicron di Indonesia, belum mencapai 150 orang. Sedangkan di masa delta kemarin, sudah sampai puluhan ribu yang meninggal.

Berbagai Gejala Yang Berbeda-Beda Dirasakan Oleh Pasien Positif Covid Varian Omicron

Meskipun banyak yang mengatakan varian omicron ini tidak seberbahaya dengan varian delta. Karena untuk penyembuhan dari omicron ini tergolong cepat. Tapi untuk penularannya bisa dikatakan lebih cepat daripada varian delta. Dan untuk varian omicron kali ini. memang ada berbagai gejala yang dirasakan. Walaupun pada dasarnya gejala yang di alami masih sama dengan gejala dengan varian yang sebelum-sebelumnya. Deman dan flu biasa dan juga tulang linu, Dimana mersakan meriang sampai ke tulang-tulang.

Tapi untuk beberapa  orang, ada beberapa macam gejala lainnya yang dirasakan oleh para positif dari omicron ini. Ada yang merasakan mata panas atau perih. Ada juga yang merasakan mual, muntah, diare bahkan ada yang sampai mengalami kerontokan. Memang tidak semua yang positif mengalami hal tersebut. Karena itu tergantung dari setiap orang. Tapi pada intinya, untuk gejala umumya sendiri itu sama.

Ada demam, flu, bersin-bersin, batuk, pegel linu di tulang-tulang, dan kepala sakit. Yang nyeri kepalanya bisa sangat nyeri di beberapa hari awal. Dan banyak yang menyarankan jika kalian sudah mengalami omicron, atau sudah dinyatakan positif omicron, ada baiknya kalian melakukan isoman atau isolasi mandiri di rumah. Kecuali mengalami gejala yang berat yang sampai dada sesak dan tidak tertahankan. Dan membutuhkan bantuan yang lebih lanjut, maka akan di rujuk untuk dirawat di rumah sakit.