Sekarang ini kita bisa melihat sudah semakin banyak kejadian atau kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan. Dan para korban dari pelecehan seksual, banyak adalah anak-anak dan wanita. Anak-anak pun yang menjadi korban, baik anak perempuan atau anak laki-laki. Sehingga bisa dibilang sekarang untuk terjadinya pelecehan seksual atau pemerkosaan sudah tidak bisa dipatokan dari pakaian seseorang. Karena banyak juga korban dari pelaku seksual dan pemerkosaan mereka memakai baju yang tertutup.
Banyak Kasus Pelecehan Seksual Anak Dengan Keluarga Sebagai Pelaku
Jadi bagi kalian semua siapa saja, tetap selalu waspada, selalu berjaga-jaga, selalu berhati-hati kapan pun dan dimanapun. Karena tindak pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada orang yang berpakaian terbuka. Tapi pada orang yang berpakaian tertutup pun bisa menjadi korban dari pelecehan seksual. Karena anak-anak yang pun bisa menjadi korban pelecehan seksual. Padahal kalau dipikirkan, bagaimana sih pakaian anak-anak.
Tapi masih tetap bisa mendapatkan tindak pelecehan seksual. Karena para pelaku pelecehan seksual, mereka memang sudah mengalami kelainan pada jiwa dan otaknya. Sehingga tidak akan pengaruh pakaian. Saat merek ingin, ya siapa pun bisa menjadi objek seksual dari mereka. Bahkan mirisnya tidak sedikit, pelaku dari tindak pelecehan seksual tersebut datang dari anggota keluarga sendiri. Datang dari keluarga sendiri, bisa jadi kakak, adik, orang tua, bahkan saudara lainnya. Dan itu adalah salah satu kenyataan pahit yang ada di sekitar kita. Dan kita harus mengakui nya.
Dan banyak juga teman-teman saya, orang-orang disekitar saya yang menjadi korban pelecehan seksual dan pemerkosaan dan pelakunya adalah anggota keluarga sendiri. Dan itu sangat membuat hatiku menangis. Dan jika dipikir anggota keluarga mereka banyak adalah orang yang dikenal dalam masyarakat adalah orang baik. Orang yang suka membantu. Orang yang aktif dalam kegiatan masyarakat. Sehingga membuat shock saat tahu mereka memiliki sisi jahat seperti itu. Seperti tidak memiliki akal sehat, sampai keluarga sendiri dijadikan objek seksual mereka. Tanpa berpikir panjang, tanpa berpikir masa depan anak itu, yang penting adalah menyalurkan hawa napsu mereka. Dan itu menjijikan.